Meniti Jalan Menuju Jannah Firdaus-Nya

Minggu, 11 Desember 2016

MANFAAT WUDHU BAGI KESEHATAN


1.      Membasuh kedua tangan
Tangan merupakan salah satu anggota badan yang sering bersinggungan dengan  benda-benda lain. Tidak diragkan lagi bahwa benda-benda terbuka (yang tidak tertutup) yang ada disekeliling kita banyak mengandung bakteri dan kuman yang sangat berbahaya bagi tubuh ketika ia masuk kedalamnya. Kegiatan membasuh atau mencuci tangan sebelum berkumur-kumur sangat efektif untuk membersihkan dan menghilngkan bakteri dan kuman dari permukaan telapak tangan. 
Disebutkan juga bahwa membasuh kedua telapak tangan dengan air bersih dapat menghilangkan kuman dan bakteri hingga 90% dan hal ini dapat membantu kita terhindar dari penyakit, terutama penyakit kulit. (Abu Ammar: 2015, 78 dalam Yusuf al-Hajj: t.t, ). Mukhtar Salim  dalam bukunya “sehat jiwa raga dengan shalat” (2009: 77) menyebutkan para peneliti kesehatan, bahwa sebagian besar kuman dan bakteri yang membahayakan masuk ke dalam tubuh manusia dengan cara menembus melalui kulit, khususnya kuman yang mengandung parasit cacing, dan kuman lainnya yang masuk ke alat pencernaan melului mulut ketika seseorang makan dengan menggunakan tangan tanpa membersihkan tangannya terlebih dahulu, sehingga kuman berbahaya dalam jumlah yang besar dapat masuk dan berpindah ke alat pencernaan. Hal ini dapat menyebabkan manusia terkena tipus, disentri, penyakit usus yang akut, hepatitis dan beberapa penyakit yang berhubungan dengan pencernaan lain.

2.      Berkumur-kumur
Rasulullah menganjurkan kepada umatnya untuk berkumur-kumur sebanyak tiga kali ketika berwudhu, beliau menyebutkan dalam sabdanya : dari Amru  bin Yahya meriwayatkan, “Rasulullah melakukan kumur-kumur dan istinsyak sebanyak tiga kali”. (HR. Muslim, bab: fi wudhuin Nabi, no: 235). Sebenarnya kumur-kumur termasuk dari sunah wudhu dan boleh dilakukan sebanyak satu atau dua atau tiga kali (karena ini termasuk masalah fiqih yang masih ada pedebatan diantara ulama’), akan tetapi ketika kita melihat manfaat dari kumur-kumur itu sangat besar bagi kesehatan mulut, maka alangkah baiknya jika kita lakukan berulang hingga tiga kali.
Diantara manfaatnya adalah menghilangkan dan membersihkan sisa-sisa makanan yang tertinggal di gigi, mencegah adanya peradangan di mulut dan tenggorokan, mencegah gigi berlubang, mencegah bau mulut dan menjadikan otot-otot wajah menjadi kuat dan wajah tetap segar berseri. Jika berkumur-kumur dibarengi dengan bersiwak (gosok gigi) maka hal ini sangat baik dan efektif untk menjaga kebersihan mulut dan menjadikan bau mulut segar,  apalagi jika dilakukan setiap hari lima kali sebelum shalat.
Mukhtar Salim dalam bukunya “sehat jiwa raga dengan shalat” (2009: 68) menyebutkan pensyariatan kumur-kumur dan istinsyak dalam wudhu  dalam berbagai hadist Nabi ini terdapat hikmah yang luar biasa. Jika sisa-sisa makanan –khususnya makanan yang mengandung zat tepung dan zat gula- berkumpul, menumpuk, kemudian membusuk di sela-sela gigi, maka akan mengakibatkan suburnya bakteri dan menimbulkan infeksi pada gusi, tenggorokan bernanah, gigi rapuh, membusuk, dan macam-macam penyakit mulut lainnya yang dapat berpindah ke alat pencenaan sehingga akan mengalami masalah serta menimbulkan berbagai macam penyakit yang berbeda-beda dan bau yang tidak sedap.
Dan Rasulullah juga menganjurkan umatnya untuk selalu memperhatikan kebersihan mulut, salah satu caranya yaitu dengan bersiwak atau gosok gigi. Sebagaimana sabda beliau:
السواك مطهرة للفم مرضاة للرب
 “siwak dapat membersihkan mulut dan mendatangkan ridha Allah” (HR. An-Nasa’i, bab: at-targhib fis siwak, no: 5).  
لولا أن أشق على أمتي أو على الناس لأمرتهم بالسواك مع كل صلاة
“kalaulah aku tidak memberatkan kepada umatku –atau kepada manusia- pasti aku perintahkan mereka untuk bersiwak pada setiap kali hendak shalat” (dikeluarkan oleh Bukhari, bab: bersiwak pada hari jum’at, no: 142)

                 3.      Memasukan air ke hidung dan mengeluarkannya.
Hidung merupakan alat utama pernafasan.  Jika hidung bermasalah atau ada sumbatan, pasti pernafasan akan terganggu dan tidak sempurna. Seperti pilek, polip dan penyakit lain yang menyerang hidung.
Udara yang kita hirup belum tentu terbebas dari bakteri dan kuman. Jika kita hidup di daerah yang berpolusi dan berdebu seperti di gurun pasir atau di tangah kota maka kemungkinan besar udara yang kita hirup banyak mengandung bakteri dan kuman, baik lewat hidung ketika kita bernafas atau menembus permukaan kulit yang terbuka. Bakteri yang ada di udara sangatlah banyak dan tak terhingga, sedangkan kita bernafas setiap detik dan setiap saat, jadi berapa banyakkah kuman yang kita hirup setiap saatnya???
   Islam datang memberikan solusi yang tepat dan cepat. Wudhu, merupakan sebuah kegiatan mudah  yang salah satu tujuannya untuk membersihkan diri dari berbagai kotoran dan kuman yang menempel di permukaan kulit, di dalam praktik wudhu ada kegiatan yang namanya istinsyak (memasukkan air ke hidung) dan istintsar (mengeluarkan air dari hidung). Dengan melakukan kegiatan ini secara rutin dan kontinyu –insyaAllah- dapat mencegah hidung dari bersarangnya bakteri dan tumbuhnya kuman yang berbahaya bagi tubuh kita.
Mukhtar Salim dalam bukunya “sehat jiwa raga dengan shalat” (2009: 71) menyebutkan tim peneliti dari Fakultas Kedokteran Universitas Alexandria bekerja sama dengan peneliti kesehatan dan perobatan di Akademik penelitian Ilmiah dan teknologi, mengadakan sebuah penelitian intensif untuk mempelajari dan mengungkap rahasia hubungan antara wudhu dan kesehatan.  Dari hasil penelitian tersebut, mereka menemukan fakta bahwa mayoritas bagian dalam hidung orang yang tidak pernah berwudhu mengalami kepucatan warna, berminyak, dan debu serta kotoran akan mengendap di dalam hidung sehingga menimbulkan kerusakan pada bulu hidung. Di samping itu, lubang hidung akan terasa lengket, berwarna hitam pekat, bulu-bulu hidung akan saling menempel, berdebu, dan akan mudah rontok. Adapun seorang muslim yang selalu menjaga wudhunya, bagian permukaan hidung akan bersih , terhindar dari debu serta kotoran yang menempel, terlihat lebih bersih, dan bulu-bulu hidung akan terhindar dari kerusakan.
Hasil dari penelitian ilmiah ini menemukan kelebihan lain dari wudhu, yaitu rahasia di balik pensyariatan istinsyak yang Diajarkan oleh Rasulullah kepada umat Islam. Istinsyak adalah cara yang paling bagus untuk membersihkan bagian dalam hidung. Hal itu karena karena setelah beberapa jam dari waktu kita membersihkan hidung, kotoran dan kuman akan kembali lagi mengisi rongga hidung kita sehingga kita harus terus-menerus mengulangi pembersihan hidung. Dan ternyata waktu yang tepat  untuk membersihkan hidung kita kembali tersebut  sangat cocok dengan pengaturan waktu pelaksanaan shalat lima waktu.

4.      Membasuh wajah
Membasuh wajah termasuk rukun wudhu. Sebagaiman yang Rasulullah kerjakan, dalam sebuah hadist beliau bersabda:
عن حمران ابن أبان رضي الله عنه أن عثمان دعا بوضوء فذكر صفة وضوء النبي صلى الله عليه و سلم فقال حمران: ثم  غسل وحهه ثلاث مرات
“Humran bin Aban meriwayatkan bahwa Ustman bin Affan meminta air untuk berwudhu, kemudian Utsman bin Affan mempraktikkan tata cara wudhu yang dilakukan oleh Rasulullah. Humran berkata, Utsman bin Affan membasuh wajahnya sebanyak tga kali......” (HR. Bukhari, bab: al-wudhu’ stalastan-stalastan, no: 159) membasuh wajah sebanyak tiga kali dalam setiap wudhu dan sehari dilakukan lima kali, akan membuat wajah lebih segar dan bersih dari berbagai bakteri serta kuman yang menempel.
 Mukhtar Salim  dalam bukunya “sehat jiwa raga dengan shalat” (2009:  73) menyebutkan  bahwa dengan demikian, umat islam senantiasa dapat menjaga kebersihan kedua matanya, sehingga terhindar dari penyakit mata, trakhoma, mata merah, dan berbagai macam penyakit mata lainnya. Membasuh wajah secara rutin setiap hari dengan menggunakan air dingin dapat menmbah pengaktifan stimulasi sel pada kulit wajah, sehingga kulit wajah lebih halus, kuat, elastis dan tidak lembek. Selain dapat menambah energi dan daya semangat hidup tinggi, wajah terlihat bersinar, dan dapat melawan serta menghilangkan kerutan-kerutan pada kulit wajah.

5.      Membasuh kedua tangan sampai siku
Sebagaimana yang telah dijelaskan diatas, bahwa tangan adalah salah satu anggota tubuh yang sering bersinggungan dengan benda lain yang mengandung bakteri dan kuman. Mukhtar Salim dalam bukunya “sehat jiwa raga dengan shalat” (2009: 76) menyebutkan hal ini bisa dilihat dari kebiasaan manusia yang tidak akan mampu melakukan pekerjaan sehari-hari tanpa melibatkan kedua tangan, khususnya ketika kita harus mengangkat suatu barang atau alat-alat tertentu. Dengan mengangkat atau memegang sesuatu, kedua kedua tangan kita sangat rentan terkontaminasi oleh bermacam-macam bakteri. Terkhusus jika kita sedang istinja’ (bersuci) setelah buang air, bisa dipastikan di sini berbagai macam kuman serta bakteri berkumpul di bawah kuku dan di antara jari jemari kedua tangan.
Dengan membasuh tangan sampai siku ketika wudhu –apalagi lima kali dalam satu hari- dapat menghilangkan berbagi bakteri dan kuman yang berbahaya bagi tubuh yang jika masuk ke dalam tubuh dapat menimbulkan berbagai macam penyakit. selain dapat menghilangkan debu dan mikroba, membasuh kedua tangan sampai siku-siku dapat menghilangkan keringat dari dari permukaan kulit. Materi-materi berminyak yang dikeluarkan oleh kelenjar kulit juga dapat dibersihkan melalui kegiatan ini. Biasanya kedua tangan merupakan habitat yang sangat cocok untuk hidup dan berkembangnya bakteri. (Abu Ammar: 2015, 79 dalam Yusuf Al-Hajj: t.t,)

6.      Mengusap sebagian kepala
Membasuh sebagian kepala atau rambut dapat membuat otak lebih jernih dalam berpikir, mempertajam ingatan, mencegah kerontokan rambut serta bisa terhindar dari penyakit pikun. Hal ini bisa terjadi karena pada area tersebut terdapat titik-titik yang berhubungan dengan otak dan syaraf manusia. (http://www.vivamuslim.com/2016/03/ternyata-inilah-tujuh-manfaat-wudhu.html,diakses pada hari Kamis, 02 Juni 2016, jam:14.50)

7.      Membasuh kedua kaki  sampai mata kaki
Membasuh kaki sampai mata kaki serta menyela-nyela jari-jemarinya, mampu menghilangkan berbagai kuman dan kotoran yang menempel di kaki dan sela-sela jari serta dapat terhindar dari berbagai penyakit yang menyerang kaki. Apalagi jika dilakukan secara rutin setiap hari lima kali setiap wudhu. Kaki sangat rentan terkena debu dan kotoran saat berjalan baik memakai alas kaki ataupun tidak.
Mukhtar Salim dalam bukunya “sehat jiwa raga dengan shalat” (2009: 83) menyebutkan kaki adalah anggota tubuh yang paling dominan menyangga berat tubuh manusia dan yang paling berpengaruh ketika seseoarang berjalan atau pun berdiri di atas tanah yang berbeda-beda. Di zaman modern seperti sekarang ini, kebanyakan manusia memakai sepatu di kedua kakinya dalam jangka waktu yang relatif lama. Hal ini menyebabkan terlipatnya kulit yang berada di antara jari-jari kaki sehingga tidak mendapat udara yang cukup. Di samping itu, seringnya kaki berada dalam sepatu menyebabkan banyaknya kotoran bercampur keringat akibat pemakaian bermacam-macam kaos kaki. Kotoran yang bercampur keringat akan menyebabkan berkembangnya berbagai macam kuman yang membahayakan –terutama pada saat cuaca panas- sehingga manusia akan mudah terkena infeksi kulit dan bermacam-macam penyakit kulit lainnya seperti tenia[1]   dan menyebabkan bau kaki yang tidak sedap.
Rasulullah telah memberikan contoh yang sempurna kepada umatnya dalam bersuci dan membersihkan diri dari kotoran, salah satunya adalah dengan wudhu. Kegiatan wudhu yang paling terakhir adalah membasuh kaki hingga mata kaki, kegiatan ini ternyata dapat mencega dan menghilangkan berbagai kuman dan kotoran yang menempel di kaki. Sebagaimana sabda beliau:
كان النبي صلى الله عليه و سلم إذا توضأ دلك بين أصابع رجليه بخنصره
“Ketika berwudhu, Rasulullah menggosok sela-sela di antara jari-jemari kedua kakinya dengan menggunakan jari kelingking”,(HR. Abu Daud, bab: ghaslur rijlain, no: 148) dan (At-Tirmidzi, bab: maa ja’a fi takhlili ashabi’, no: 40). Ternyata semua hikmah yang terkandung dalam praktik wudhu ini telah diketahui oleh Rasulullah jauh sebelum dunia mengenalkan teknologi canggihnya seperti saat ini.
Wallahu a’lam bish-shawaab.
Created by: Binta El_Qudsi




[1] Tinea adalah penyakit kulit yang disebabkan oleh dermatofit, yaitu suatu golongan jamur kulit yang terdiri atas tiga jenis, Microsporum, Trichophyton, dan Epidermophyton.Kelainan pada kulit ini juga dinamakan ringworn yang berupa bercak-bercak bulat, berbatas tegas, terdiri atas eritem, di tengah bersisik dan pada tepi dengan papula kecil, kadang-kadang disertai vesikel kecil yang tertutup keropeng.
0

Jumat, 09 Desember 2016

PENGARUH RADIASI PONSEL BAGI KESEHATAN


      A. Definisi Radiasi
              Radiasi adalah pancaran energi melalui suatu materi atau ruang dalam bentuk panas, partikel atau gelombang elektromagnetik/cahaya (foton) dari sumber radiasi. Ada beberapa sumber radiasi yang kita kenal di sekitar kehidupan kita, contohnya adalah televisi, lampu penerangan, alat pemanas makanan (microwave oven), komputer, dan lain-lain.Radiasi dalam bentuk gelombang elektromagnetik atau disebut juga dengan foton adalah jenis radiasi yang tidak mempunyai massa dan muatan listrik. Misalnya adalah gamma dan sinar-X, dan juga termasuk radiasi tampak seperti sinar lampu, sinar matahari, gelombang microwave, radar dan handphone.[3]

       B. Definisi Ponsel
              Ponsel adalah singkatan dari telepon seluler, nama lain dari telepon genggam atau handphone (HP). Ponsel merupakan perangkat telekomunikasi elektronik yang dapat dibawa ke mana-mana (portabel, mobile) dan tidak perlu disambungkan dengan jaringan telepon menggunakan kabel (nirkabel; wireless). Namun, kemampuan dasarnya sama dengan telepon konvensional yang tersambung dengan kabel. Saat ini, Indonesia mempunyal dua jaringan ponsel, yaitu sistem GSM (Global System for Mobile Telecomunications) dan sistem CDMA (Code Division Multiple Access).[4]

       C.  Pengaruh radiasi bagi kesehatan
Radiasi sangat berbahaya apabila terserap oleh tubuh kita, terutama radiasi ponsel. Radiasi ponsel akan menimbulkan dampak yang begitu mengerikan bagi tubuh kita, berikut penyakit-penyakit yang ditimbulkan akibat radiasi ponsel:
a.       Dapat menimbulkan penyakit kangker otak
b.      Dapat mengakibatkan iritasi mata
c.       Dapat menimbulkan berbagai macam kangker
d.      Akibat pemakaian ponsel yang berlebihan, dapat meningkatkan temperatur di lapisan mata sehingga memicu kerusakan kornea.
e.       Alzheimer (pelupa akut)
f.        Parkinson. Penderita Parkinson biasanya mengalami kaku otot, sulit berjalan, masalah keseimbangan serta gerakan menjadi lambat.[7]
g.        Dapat menyebabkan keguguran
h.       Kanker payudara
i.         Melhirkan anak imperaktif.[8]
j.        Serangan jantung
k.      Menghambat metabolism tubuh.[9]
Berikut kontroversi  tentang efek  ponsel terhadap kesehatan , dapat ditunjukkan dengan beberapa contoh berikut:
a.       Sebuah penelitian finlindia membuktikan, radiasi elektromagnetik pada penggunaan ponsel selama satu jam , memengaruhu produksi  protein pada sel. Meskipun hal ini tidak harus membahayakan kesehatan jika terjadi pada sel-sel tubuh pada umumnya , tetapi tidak demikian jika terjadi pada sel otak, kerena dapat berkibat fatal.
b.      Sebuah laporan hasil penelitian dari Sweidia (European journal of cancer prevention, agustus 2002), penggunaan ponsel analog (misalnya AMP) lebih rentan bagi timbulnya kanker pada otak dibankan yang tidak pernah menggunakan nya sama sekali. Semakin lama menggunakan, semakin besar risiko terkena kanker otak.
c.       Sementara itu, ICNIRP (International Comission on Nonlonizing radiation protection) FCC (Fwderal Communicatiaons Commision), menyatakan bahwa ponsel aman, meskipun juga mewajibkan produsen untuk mencan tumkan tingkat pajanan radiasi SAR (Specific absorption Rate) pada buku manualnya.
d.      Meskipun emisi telepon seluler sangat kecil, apabila antenanya berada di dekat kepala selama benerapa menit, dpat menaikan suhu sel-sel dekat otak sekitar 0,1 derajat c.
e.       Sebuah penelitian yang dilakukan diuniversitas Lund, Swedai,menunjkan bahwa radiasi yang pancarkan oleh ponsel dapat memengaruhi fungsi enzin dan protein.penelitian yang dilakukan terhadap tikus menunjukkan adanya perubahan protein albumin yang berfungsi dalam memasok aliran darah ke otak. Ahli lain, Leif Salford, seorang penelitimasalah dampak pemakain ponsel terhadap kesehatan yang pendapatnya banyak dikutip, mengatakan bahwa gelombang mikro yang keluar dari ponsel dapat memicu timbulnya penyakit alzhemair atau kepikunan lebih awal dari usia semestinya. Alzhemer adalah salah satu penyakit tidak menular yang menyebabkan menurunya kemampuan berfikir serta kemampuan berfikit atau memori, dalam hal ini penderita mengalami kepikunan. Walaupun belum terbukti secara langsung bahwa penggunaan ponsel adalah pengebab utama timbulnya penyakit Alzheimer, tetapi menurut salford, akibat yang mungkin ditimbulkan oleh radiasi elektromagnetik dari ponsel tidak boleh di abaikan begitu saja tetapi harus secara cermat di teliti.[10]
          D. Tips mengurangi  bahaya radiasi ponsel
Berikut beberapa tips mengurangi radiasi ponsel:
a.       Gunakan headset
Kabel headset pada banyak ponsel juga dapat bertindak sebagai antena,  dapat mengirimkan sejumlah radiasi elektromagnetik ke pengguna Hp. Karena itu bijaksanalah dalam memakai kabel headset.
b.      Lebih baik SMS
Mengirim teks via SMS akan membatasi durasi paparan bahaya radiasi hand phone, dan menjaga jarak Hp dari kepala dan tubuh kita.
c.       Setting ke mode off line
Waktu Hp tidak dipakai, jangan lupa untuk mematikannya. Atau, setting menjadi offline, stand alone, atau flight mode, yang akan mematikan transmitter-nya namun masih memungkinkan anda untuk menggunakan Hp untuk main game atau mendenngarkan musik, serta membuka aplikasi lain kecuali menelepon dan broqsing internet.
d.      Memakai Hp sebaiknya di ruang yang luas.
Ketika berada di lift yang sempit , mobil atau kendaraan, batasi penggunaan telepon seluler. Jamgan memakai Hp saat mengemudi, karena akan membahayakan keselamatan anda maupun pengguna jalan raya.
e.       Lihat indikator penerimaan sinyal
Kurangi memakai Hp saat indikator penerimaam sinyalnya lemah, atau ketika anda sedang berada dalam kendaraan yang melaju kencang termasuk kereta api, Hp akan meningkatkan kekuatan penerimaam sinyal hingga maksimal, karena ponsel selalu mencari sinyal ke antenna relay yang baru.
f.       Memakai telinga secara bergantian
Jika anda diharuskan menelepon dalam jangka waktu yang lama, cobalah memakai telinga kiri dan telinga kanan bergantian secara berulang kali. Hal ini bisa membatasi paparan bahaya radiasi Hp pada satu sisi kepala saja, yang sering dikaitkan denngan meningkatnya risiko tumor otak dan kanker kelenjar ludah pada telinga yang sering digunakan untuk mendengarkan ponsel. Bila diibaratkan dengan olahraga berjalan atau lari, semakin jauh berjalan akan terasa akan terasa capek dan otot pegal. Demikian pula menelepon, ada masanya untuk istirahat bagi otot pendengaran.
g.      Menelepon seperlunya saja
Sebaiknya menelepon dengan Hp singkat dan seperlunya saja. Agar  mengurangi bahaya radiasi Hp.
h.      Mengurangi pemakaian Smartphone
Perangkat smartphone seperti BlackBerry atau iPhone menghasilkan emisi yang lebih tinggi daripada Hp biasa. Smarphone lebih banyak bergantung pada energi dari baterai untuk melakukan aktivitas e-mail, koneksi internet dan men-display warna. Mengurangi pemakaian smartphone merupakan langkah  bijak untuk mengurangi radiasi Hp.
i.        Hp jangan langsung ditempel ditelinga, jika koneksi belum tersambung
Setelah menekan menekan tombol Hp yang dituju, tunggu beberapa saat sampai ada indikator tersambung. Saat itu, ponsel itu sedang mengirimkan sinyalnya yang terkuat karena sedang berusaha untuk terkoneksi.
j.        Dalam suatu penelitian, diketahui bahwa pria yang membawa telepon selulernya di dalam saku celana cendrung memiliki jumlah sperma 25 % lebih rendah dibandingkan dengan kelompok pria lain yang tidak menyimpan ponselnya di saku celana. Setiap bagian dari tubuh menyerap radiasi pada intensitas yang berada, dan jaringan testikular kemungkinan juga lebih mudah diserang.
k.       Matikan Hp ketika malam hari. Jika tetap menyala, sebaiknya diletakkan diluar kamar tidur, agar gelombang elektromagnetik tidak menyerang organ otak manusia.
l.        Jauhi Hpdari bayi anda. Anak-anak usia dibawah 8 tahun sangan rawan terkena radiasi Hp
m.    Gunakan casing (tutup anti radiasi Hp). Di pasaran inni banyak ditawarkan berbagai produk untuk mengurangi radiasi Hp, mulai dari stiker anti radiasi Hp hingga casing khusus untuk smartphone yang radiasinya cukup tinggi.[11]

  



[1] Anies, Cepat Tua Akibat Radiasi, (Jakarta: PT Alex Media Komputindo, 2009 M), hlm. 27
[10] Anies, Cepat Tua Akibat Radiasi, (Jakarta: PT Alex Media Komputindo, 2009 M), hlm. 27,28,29
0

HAL-HAL SEPUTAR WUDHU



   A.Definisi
a.       Secara Etimologi
Menurut bahasa, kata wudhu dengan membaca dhommah pada huruf wawu (wudhu’) adalah nama untuk suatu perbuatan yang memanfaatkan air dan di gunakan untuk (membersihkan) anggota-anggota badan tertentu.
b.      Secara Terminologi
     Wudhu menurut istilah syara’ adalah kegiatan kebersihan yang khusus, atau perbuatan-perbuatan tertentu yang di mulai dengan niat khusus. Perbuatn tersebut adalah membasuh muka, membasuh kedua tangan, mengusap kepala (rambut kepala), dan membasuh kedua kaki.
Definisi wudhu yang lebih jelas adalah menggunakan air yang suci pada empat anggota badan (yaitu seperti yang telah di jelaskan di atas) dengan cara-cara tertentu yang telah di tentukan oleh syara’. [1]

     B.   Masru’iytul wudhu
Berwudhu disyariatkan dalam Al-qur’an dan as-sunnah. Allah berfirman: “hai oarng-orang yang beriman, apabila kamu hendak mengerjakan sholat, maka basuhlah mukamu dan tanganmu sampai dengan siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kakimu sampai dengan kedua mata kaki….” (Qs. Al-maidah: 6)
Rosulullah bersabda:
“tidak diterima sholat seseorang di antara kalian apabila dia berhadats sehingga dia berwudhu” (HR. Al- Bukhori: 1/46)[2] 

C.   Rukun Wudhu
     Rukun-rukun wudhu yang telah di sepakati ulama ada empat rukun, yang juga telah di sebutkan di dalam al-qur’an, yaitu sebagai berikut:
1.      Membasuh muka sebagaimana disebutkan dalam firman Allah :
“… maka basuhlah wajahmu….” (Qs. Al-Maidah:6)
2.      Membasuh kedua tangan hingga ke siku dengan sekali basuh. Rukun ini berdasarkan firman Allah : “…maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku…” (Qs. Al-Maidah: 6)
3.      Mengusap kepala adalah rukun ke tiga ibadah wudhu. Berdasarkan firman Allah : “…dan usaplah kepala kamu…” (Qs. Al-Maidah:6)
4.      Membasuh kedua kaki hingga kedua mata kaki. Berdasarkan firman Allah: “…dan (basuh) kedua kakimu sampai kedua mata kaki…”                
      (Qs.Al-Maidah:6)[3]

 D.    Syarat-syarat wudhu
     Adapun syarat-syarat wudhu yaitu, islam, tamyiz, air yang di gunakan suci, tidak ada penghalang yang dapat di indra seperti, baju yang kotor terkena najis, tidak ada penghalang yang syar’i seperti, haid dan nifas, telah tiba waktu sholatkecuali pada waktu-waktu yang darurat seperti, istihadho dan orang yang berpenyakit (buang angin yang terus-menerus).[4]

E.    Perkara-perkara yang membatalkan wudhu
        Perkara-perkara yang membatalkan wudhu adalah sebagai berikut:
1.      Kotoran yang keluar dua jalan (dubur dan qubul), baik itu air seni maupun angin, dalilnya:
“…atau seorang dari kamu kembali dari tempatbuang air.” (Qs. Al-Maidah:6)
2.      Keluar mani, madzi dan wady
Ibnu Abbas menyatakan, adatiga perkara; mani, madzi dan wady. Mani adalah hadats yang mengharuskan untuk mandi. Sedangkan bila keluar wady dan madzi, maka basuhlah kemaluanmu dan wudhulah seperti wudhu sebelum sholat.
Khusus tentang madzi, Rosulullah bersabda:
“wudhulah dan basuhlah kemaluanmu” (HR. Bukhori, Muslim dan Nasa’i)
3.      Tidur lelap yang membuat hilangnya kesadaran.
Dalilnya adalah hadits Shofwan bin Asal yang menyatakan, “Apabila kami dalam perjalanan, Rosulullah menyuruh kami agar tidak melepas sepatu selama tiga hari tiga malam, kecuali jika hendak mandi junu, buang air, kencing dan tidur.” (HR. Ahmada, Nas’i, Tirmidzi dan Ibnu Majah).
Di sini Rosulullah menyamakan tidur dengan buang air kecil, karena ketika seorang sedang tidur tidak merasakan sesuatu apabila adayang keluar dari dua lubang.
4.      Hilang kesadaran (akal) karena mabuk, pingsan atau gila.
Ijma’ ulama menetapkan semua factor di atas membatalkan wudhu. Kehilangan kesadaran (akal) dalam kondisi-kondisi seperti itu lebih berat daripada tidur.
5.      Menyentuh kemaluan tanpa penghalang, baik dengan syahwat maupun tidak.
Sabda Rosulullah  :
Barangsiapa yang menyentuh kemaluannya, hendaklah berwudhu, dan setiap wanita yang menyentuh kemaluannya, hendaklah ia berwudhu.” (HR. Ahmad dan Baihaqi).
6.      Makan daging unta
Dalilnya adalah hadits yang di riwayatkan oleh al-Bara’ bin Azid bahwa Rasulullah bersabda:
Wudhulah setelah makan daging unta dan tidak perlu berwudhu setelah makan daging kambing.” (HR. Abu Daud, Tirmidzi dan Ibnu Majah)[5]

F.   Keutamaan Berwudhu
            Wudhu memiliki beberapa keutamaan, sebagaimana yang di sabdakan oleh Rosululloh :
maukah kalian aku beritahukan tentang sesuatu yang dengannya Allah akan menghapus dosa-dosa kalian dan meninggikan derajat kalian? Para sahabat menjawab: Mau, ya Rosulullah. Kemudian beliau pun berkata: yaitu, dengan cara menyempurnakan wudhu dari hal-hal yang bersifat makhruh. Banyak melangkahkan menuju masjid dan menunggu waktu sholat setelah sholat (tahiyatul masjid). Yang demikian itu adalah ikatan (perjanjian).” (HR. Muslim)
                  Selain itu, diwajibkannya wudhu sebelum menunaikan sholat merupakan sugesti bagi wanita muslimah untuk senantiasa berada dalam kondisi suci dari kotoran dan dari perbuatan maksiat kepada Allah .
Dari Anas bin Malik meriwayatkan, bahwa Rosululloh pernah bersabda:
Sesungguhnya perangi yang baik itu terdapat pada diri seseorang yang dengannya menjadi baik semua amal perbuatannya. Adapun kesucian seseorang di dalam mengerjakan sholat, maka dengnnya Allah akan mengampuni segala dosanya dan nilai sholatnya pun tetap terhitung sebagaiibadah baginya.” (HR. abu Ya’la, Al-Bazzar dan ath Thabrani)
     Diriwayatkan oleh imam Malik dan perawi lainnya, bahwa Rasulullah pernah bersabda:
“Apabila seorang hamba Muslim atau mukim berwudhu, lalu ia membasuh wajahnya, maka akan keluar dari wajahnya itu setiap kesalahan (dosa) yang dilihat oleh kedua matanya bersamaan dengan air atau tetesan air terakhir. Sehingga ia keluar dan berwud u dalam keadaan bersih dari dosa.”
      Juga dari Abdullah ash-shanaji bahwa Rosulullah telah bersabda:
Apabila seorang hamba berwudhu, lalu brkumur, maka dikeluarkanlah (dihapuskan) kesalahan-kesalahan itu dari mulutnya. Apabila memasukkan air kerongga hidung, maka keluarlah kesalahan-kesalahan itu dari hidungnya. Apabila ia mrembasuh wajahnya, maka keluarlah kesalahan-kesalahan  yang pernah ia perbuat dari wajahnya, sehingga kesalahan-kesalahan yang pernah terjadi keluar dari bawah tempat tumbuhnya rambutdarikedua matanya. Apabila ia membasuh kedua tangannya, sehingga kasalahan yang pernah terjadi keluar dari bawah (celah) kukunya. Apabila ia mengusap kepalanya, maka keluarlah kesalahan-kesalahan itu dari kepalanya, sehingga kesalahan-kesalahan itu keluar dari kedua telinganya. Apabila membasu kedua kakinya, maka keluarlah kesalahan-kesalahan itu dari kedua kedua kakinya, sehingga kesalahan yang pernah ia lakukan keluar dari bawah kuku kedua kakinya. Kemudian perjalannya ke masjid dan shalatnya merupakan nilai ibadah tersendiri baginya.” (HR. Malik , An-Nasa’I, Ibnu Majah dan Al-Hakim)[6]

G.  Hukum wudhu
                        Kadang-kadang wudhu mempunyai hukum lain, yaitu sunnah, wajib (menurut pendapat ulama Hanafi) ataupun haram. Oleh sebab itu, para fuqoha membagi wudhu menjadi beberapa bagian, dan mereka juga menyebutkan sifat-sifatnya.
                        Ulama madzhab Hanafi berpendapat bahwa hokum wudhu terbagi menjadi lima bagian, yaitu sebagai berikut.
1.      Fardhu
a)    Wudhu di fardhukan bagi orang yang berhadats apabila ia ingin melaksanakan sholat, baik sholat itu adalah sholat fardhu ataupun sunnah, dan baik sholat itu dilakukan secara sempurna ataupun tidak sempurna seperti sholat jenazah dan sujud tilawah. Hokum ini berdasarkan ayat yang telah di sebutkan di atas, yaitu firman Allah :
“Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu hendak melaksanakan sholat,maka basuhlah wajahmu dan tangan mu sampai siku, dan sapulah kepalamu (basuh) kedua kakimu sampai kedua matakakimu….”                                                                                 (Qs. Al-Maidah: 6)
Dan juga, berdasarkan hadits Rosululloh :
Allah tidak menerima sholat salah seorang kamu jika ia berhadats, hingga ia mengambil wudhu.” (diriwayatkan oleh imam al-Bukhori, Muslim, Abu Dawud dan Tirmidzi dari Abu Hurairah)
b)      Wudhu di fardukan karena ingin memegang Al-quran, walaupun walaupun hanya sepotong ayat yang di atas kertas atau di atas dinding ataupun di cap di atas uang. Hal ini karena firman Allah :
Tidak ada yang menyentuh selain hamba-hamba yang di sucikan.” (Qs. Al-Waqi’ah:79)[7]

2.      Wajib
           Wudhu di wajibkan karena ingin mengerkan thawaf, mengelilingi ka’bah. Jumhur ulama selain madzhab Hanafi mengatakan bahwa ia adalah fardhu. Rosululloh bersabda:
“Thawaf di Baitullah itu merupakan sholat, hanya saja Allah membolehkan percakapan di dalamnya. Oleh sebab itu, barang siapa berbicara di dalam thowaf, maka hendaklah dia hanya mengucapkan perkara yang baik.”(Diriwayatkan oleh Ibnu Hibban, al-Hakim, dan Tirmidzi dari Ibnu Abbas)[8]
3.      Sunnah
           Wudhu di sunnahkan dalam banyak keadaan, diantaranya adalah:
a)      Berwudhu setiap kali hendak sholat. Rosululloh bersabda:                                “Jika karena tidak di khawatirkan aku menyusahkan umatku, tentulah aku menyuruh mereka berwudhu pada setiap hendak melaksanakan sholat, dan setaiap wudhu juga hendaklah disertai dengan bersiwak.” (Riwayat Ahmad dengan isnadyang shohih dari Abu Hurairoh)
b)      Menyentuh buku-buku agama seperti buku tafsir, hadits, aqidah, fiqih, dan lain-lain. Tetapi jika di dalam buku tersebut ayat Al-Qur’an lebih banyak dari tafsirnya, maka haram hokumnya menyentuh tanpa berwudhu.
c)      Sunnah berwudhu ketika hendak tidur, dan di sunnahkan bersegera melakukan wudhu selepas bangun tidur. Hal ini berdasarkan sabda nabi Muhammad :
Apabila kamu hendak memasuki tempat tidur, maka hendaklah berwudhu seperti wudhu untuk mengerjakan sholat. Kemudian tidurlah dengan memiringkan badan ke sebelah kanan. Lalu bacalah do’a, ‘ya Allah, aku berserah diri kepada Mu, aku memalingkan muka ku kea rah Mu, dan aku berlindung dengan Mu . tidak ada tempat berlindung dan tempat meminta kecuali pada Mu. Aku beriman dengan kitab Mu yang telah Engkau turunkan, dan beriman dengan nabi Mu yang telah Engkau utus.” (Riwayat Imam Ahmad dan Al-Bukhori dan At-Tirmidzi dari al-Bara’bin Azid)
d)     Sebelum melakukan mandi junub, juga di sunnahkan berwudhu dan sunnah juga bagi orang yang berada dalam keadaan jenabah (berhadats besar) ketika dia ingin makan, minum, tidur, dan mengulangi bersetubuh. Karena, terdapat sunnah Nabi mengenai hal itu. Aisyah berkata,”Nabi Muhammad , berwudhu apabila ingin makan atau tidur, yaitu jika beliau berada dalam keadaan jenabah.” (Riwayat Imam Ahmad dan Muslim)
e)      Sunnah berwudhu sesudah marah, karena wudhu dapat meredahkan kemarahan. Imam Ahmad telah meriwayatkan di dalam kitab Musnad, “jika salah satu diantara kamu marah, maka hendaklah ia berwudhu.”[9]
4.      Makruh
           Hukum mengulang wudhu sebelum melaksanakan sholat adalah makruh. Yakni, berwudhu di atas wudhu yang masih ada, meskipun dia telah berpindah tempat, hokum tersebut kekal selama dia belum melaksanakan perbuatan yang semisalnya.[10]
5.      Haram
           Berwudhu dengan air rampasan (ghasab) dari seseorang adalah haram, begitu juga berwudhu dengan air milik anak yatim. Ulama madzhab Hambali berkata bahwa tidak sah berwudhu dengan air yang di rampas (ghasab) dan semisalnya, karena terdapat hadits yang menyatakan,
“Barangsiapa yang melakukan perbuatan yang tidak sesuai dengan perintah kami, maka ia di tolak.” (Riwayat Imam Muslim dari Aisyah)[11]

Created by: Atika Fitroh





[1] Prof. DR. Wahbah Az-Zuhaili, Fiqih Islam Wa Adillatuhu, cet. Ke-1, (Jakarta: Gema Insani, 2010) jld 1/hlm.298.
[2] Abu Bakar Jabir Al-Jaza’iri, Minhajul Muslim, (Solo: Insan Kamil, 2008) hlm. 330
[3] Wahbah az-Zuhaili, Al-Fiqih Al-Islam Waadillatuhu , cet. 1, (Jakarta: Gema Insani, 2010) jld. 1/hlm. 304-311.
[4] Imam Taqiyuddin al-Hisni, Kifayatul Akhyar fi Hall Gayat al-ihtisar, (Beirut: Dar Al-Kotob Al-Ilmiyah, 1433 H)  jld. 1/hlm. 35.
[5] Abu Malik Kamal bin Sayyid Salim, Fiqih Sunnah Untuk Wanita, cet. 1,  (Jakarta: Al-I’tisom  Cahaya Umat 2007 M) , hlm. 34-38.
[6] Syaikh Kamil Muhammad Uwaidah, Fiqih Wanita Edisi Lengkap, Pustaka Al-Kausar, (ttp.:t.p.,t.t). hlm. 40-43
[7] Wahbah az- Zuhaili, al-Fiqih  al-Islam Waadillatuhu, cet. Ke-1, (Jakarta: Gema Insani,2010) jld.1/hlm: 299
[8] Wahbah az-Zuhaili, al-Fiqih al-Islam Waadillatuhu, cet. Ke-1,(Jakarta: Gema Insani, 2010)jld. 1/hlm.299-300.
[9] Wahbah az-Zuhaili, Al-Fiqih Al-Islam Waadillatuhu, cet. Ke-1, (Jakarta: Gema Insani, 2010) jld.1/hlm.300-301.
[10] Ibid: hlm.302-303
[11]Wahbah az-Zuhaili, Al-Fiqih Al-Islam Waadillatuhu, cet. Ke-1, (Jakarta: Gema Insani, 2010) jld.1/hlm.303
0