عَنْ عَبْدِ اللهِ بْنِ عَبَّاسٍ رَضِيَ الله عَنْهُمَا
قَالَ: قَالَ النَّبِيُّ ﷺ :" إِنَّ
الَشَّمْسَ وَ القَمَرَ آيَتَانِ مِنْ آيَاتِ اللهِ لاَ يَخْسِفَانِ لِمَوْتِ أَحَدٍ
وَ لاَلِحَيَاتِهِ, فَإِذَا رَاَيْتُمْ ذَالِكَ فَاذْكُرُوا اللهَ". (رواه
البخاري: 3202)
"Dari Abdillah bin Abbas ia berkata: ”Rosulullah
Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda:“Sesungguhnya matahari dan bulan itu
merupakan dua tanda dari tanda-tanda kekuasaan Allah, dan keduanya tidak
gerhana karena kematian seseorang dan bukan pula kehidupannya (kelahirannya),
dan apabila engkau melihat gerhana maka hendaklah engkau mengingat Allah.” (HR. Al-Bukhori no. 3202)
Ketahuilah wahai saudariku, berbagai kenikmatan yang kita rasakan saat
ini, merupakan bukti kasih sayang Allah terhadap kita, dan tidaklah Allah
menciptakan sesuatu bagi makhluknya melainkan yang bermanfaat baginya. Begitu
pula dengan matahari dan bulan yang Allah ciptakan khusus bagi para makhluknya,
yang dapat kita rasakan manfaatnya dalam kehidupan kita. Matahari sebagai
cahaya di siang hari dan bulan sebagai lentera di malam hari.
Namun terkadang, sering kita jumpai keadaan dimana matahari dan bulan
tidak bekerja seperti biasanya, hilang nya sebagian cahaya dari keduanya (gerhana)
terkadang membuat seseorang berfikir akan terjadinya suatu peristiwa khusus, seperti
kematian atau kelahiran seseorang.
Anggapan seperti ini pernah terjadi pada masa Rosulullah Shallallahu
‘Alahi Wasallam. ketika terjadinya gerhana pada masa itu, dan bertepatan
dengan meninggalnya putra beliau yaitu Ibrohim, maka orang –orang jahiliyah
pada masa itu beranggapan bahwa tejadinya nya gerhana, dikarnakan meninggalnya
putra Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wasallam. Setelah Rosulullah Shallallahu
‘Alaihi Wasallam, mendengar hal ini beliau menjelaskan, bahwasanya terjadinya gerhana bukanlah
semata-mata karena kematian seseorang ataupun kelahiran seseorang melainkan
bukti tanda kekuasan Allah dan merupakan sebuah peringatan Allah terhadap hamba-NYA.
Oleh karena itu, ketika kita melihat terjadinya
gerhana, Rosulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam menganjurkan kita untuk
melaksanakan sholat gerhana (khusuf ataupun kusuf), bersedekah, berdzikir
kepada Allah, istighfar melakukan amalan-amalan sholih hingga selesainya gerhana
tersebut.Dan yang terpenting, perbanyaklah berdo’a ketika itu, agar
segala dosa yang kita lakukan diampuni oleh Allah. Wallaahu a’lam bishshowaab
Referensi:
1. sunanu wal ahkam lidhiyaul mukdisi, 2/422
2. taisirul 'alam syarhul umdatul ahkam, 2/399
Created by: Atika Fitroh
Created by: Atika Fitroh
0 komentar:
Posting Komentar