Tangan merupakan salah satu anggota badan yang sering
bersinggungan dengan benda-benda lain.
Tidak diragkan lagi bahwa benda-benda terbuka (yang tidak tertutup) yang ada
disekeliling kita banyak mengandung bakteri dan kuman yang sangat berbahaya
bagi tubuh ketika ia masuk kedalamnya. Kegiatan membasuh atau mencuci tangan
sebelum berkumur-kumur sangat efektif untuk membersihkan dan menghilngkan
bakteri dan kuman dari permukaan telapak tangan.
Disebutkan juga bahwa membasuh kedua telapak tangan
dengan air bersih dapat menghilangkan kuman dan bakteri hingga 90% dan hal ini
dapat membantu kita terhindar dari penyakit, terutama penyakit kulit. (Abu
Ammar: 2015, 78 dalam Yusuf al-Hajj: t.t, ). Mukhtar Salim dalam bukunya “sehat jiwa raga dengan shalat”
(2009: 77) menyebutkan para peneliti kesehatan, bahwa sebagian besar kuman dan
bakteri yang membahayakan masuk ke dalam tubuh manusia dengan cara menembus
melalui kulit, khususnya kuman yang mengandung parasit cacing, dan kuman
lainnya yang masuk ke alat pencernaan melului mulut ketika seseorang makan
dengan menggunakan tangan tanpa membersihkan tangannya terlebih dahulu,
sehingga kuman berbahaya dalam jumlah yang besar dapat masuk dan berpindah ke
alat pencernaan. Hal ini dapat menyebabkan manusia terkena tipus, disentri,
penyakit usus yang akut, hepatitis dan beberapa penyakit yang berhubungan
dengan pencernaan lain.
2.
Berkumur-kumur
Rasulullah menganjurkan kepada umatnya untuk
berkumur-kumur sebanyak tiga kali ketika berwudhu, beliau menyebutkan dalam
sabdanya : dari Amru bin Yahya
meriwayatkan, “Rasulullah melakukan kumur-kumur dan istinsyak sebanyak tiga
kali”. (HR. Muslim, bab: fi wudhuin Nabi, no: 235). Sebenarnya kumur-kumur
termasuk dari sunah wudhu dan boleh dilakukan sebanyak satu atau dua atau tiga
kali (karena ini termasuk masalah fiqih yang masih ada pedebatan diantara
ulama’), akan tetapi ketika kita melihat manfaat dari kumur-kumur itu sangat
besar bagi kesehatan mulut, maka alangkah baiknya jika kita lakukan berulang
hingga tiga kali.
Diantara manfaatnya adalah menghilangkan dan membersihkan
sisa-sisa makanan yang tertinggal di gigi, mencegah adanya peradangan di mulut
dan tenggorokan, mencegah gigi berlubang, mencegah bau mulut dan menjadikan
otot-otot wajah menjadi kuat dan wajah tetap segar berseri. Jika berkumur-kumur
dibarengi dengan bersiwak (gosok gigi) maka hal ini sangat baik dan efektif
untk menjaga kebersihan mulut dan menjadikan bau mulut segar, apalagi jika dilakukan setiap hari lima kali
sebelum shalat.
Mukhtar Salim dalam bukunya “sehat jiwa raga dengan
shalat” (2009: 68) menyebutkan pensyariatan kumur-kumur dan istinsyak dalam
wudhu dalam berbagai hadist Nabi ini
terdapat hikmah yang luar biasa. Jika sisa-sisa makanan –khususnya makanan yang
mengandung zat tepung dan zat gula- berkumpul, menumpuk, kemudian membusuk di
sela-sela gigi, maka akan mengakibatkan suburnya bakteri dan menimbulkan
infeksi pada gusi, tenggorokan bernanah, gigi rapuh, membusuk, dan macam-macam
penyakit mulut lainnya yang dapat berpindah ke alat pencenaan sehingga akan
mengalami masalah serta menimbulkan berbagai macam penyakit yang berbeda-beda
dan bau yang tidak sedap.
Dan Rasulullah juga menganjurkan umatnya untuk selalu
memperhatikan kebersihan mulut, salah satu caranya yaitu dengan bersiwak atau
gosok gigi. Sebagaimana sabda beliau:
السواك مطهرة للفم
مرضاة للرب
“siwak dapat membersihkan mulut dan
mendatangkan ridha Allah” (HR. An-Nasa’i, bab: at-targhib
fis siwak, no: 5).
لولا أن أشق على أمتي أو على الناس لأمرتهم بالسواك مع كل
صلاة
“kalaulah aku
tidak memberatkan kepada umatku –atau kepada manusia- pasti aku perintahkan
mereka untuk bersiwak pada setiap kali hendak shalat” (dikeluarkan oleh
Bukhari, bab: bersiwak pada hari jum’at, no: 142)
Hidung merupakan alat utama pernafasan. Jika hidung bermasalah atau ada sumbatan,
pasti pernafasan akan terganggu dan tidak sempurna. Seperti pilek, polip dan penyakit
lain yang menyerang hidung.
Udara yang kita hirup belum tentu terbebas dari bakteri
dan kuman. Jika kita hidup di daerah yang berpolusi dan berdebu seperti di
gurun pasir atau di tangah kota maka kemungkinan besar udara yang kita hirup
banyak mengandung bakteri dan kuman, baik lewat hidung ketika kita bernafas
atau menembus permukaan kulit yang terbuka. Bakteri yang ada di udara sangatlah
banyak dan tak terhingga, sedangkan kita bernafas setiap detik dan setiap saat,
jadi berapa banyakkah kuman yang kita hirup setiap saatnya???
Islam datang
memberikan solusi yang tepat dan cepat. Wudhu, merupakan sebuah kegiatan
mudah yang salah satu tujuannya untuk
membersihkan diri dari berbagai kotoran dan kuman yang menempel di permukaan
kulit, di dalam praktik wudhu ada kegiatan yang namanya istinsyak
(memasukkan air ke hidung) dan istintsar (mengeluarkan air dari hidung).
Dengan melakukan kegiatan ini secara rutin dan kontinyu –insyaAllah- dapat
mencegah hidung dari bersarangnya bakteri dan tumbuhnya kuman yang berbahaya
bagi tubuh kita.
Mukhtar Salim dalam bukunya “sehat jiwa raga dengan
shalat” (2009: 71) menyebutkan tim peneliti dari Fakultas Kedokteran
Universitas Alexandria bekerja sama dengan peneliti kesehatan dan perobatan di
Akademik penelitian Ilmiah dan teknologi, mengadakan sebuah penelitian intensif
untuk mempelajari dan mengungkap rahasia hubungan antara wudhu dan
kesehatan. Dari hasil penelitian
tersebut, mereka menemukan fakta bahwa mayoritas bagian dalam hidung orang yang
tidak pernah berwudhu mengalami kepucatan warna, berminyak, dan debu serta
kotoran akan mengendap di dalam hidung sehingga menimbulkan kerusakan pada bulu
hidung. Di samping itu, lubang hidung akan terasa lengket, berwarna hitam
pekat, bulu-bulu hidung akan saling menempel, berdebu, dan akan mudah rontok.
Adapun seorang muslim yang selalu menjaga wudhunya, bagian permukaan hidung
akan bersih , terhindar dari debu serta kotoran yang menempel, terlihat lebih
bersih, dan bulu-bulu hidung akan terhindar dari kerusakan.
Hasil dari penelitian ilmiah ini menemukan kelebihan lain
dari wudhu, yaitu rahasia di balik pensyariatan istinsyak yang Diajarkan
oleh Rasulullah kepada umat Islam. Istinsyak adalah cara yang paling
bagus untuk membersihkan bagian dalam hidung. Hal itu karena karena setelah
beberapa jam dari waktu kita membersihkan hidung, kotoran dan kuman akan
kembali lagi mengisi rongga hidung kita sehingga kita harus terus-menerus
mengulangi pembersihan hidung. Dan ternyata waktu yang tepat untuk membersihkan hidung kita kembali
tersebut sangat cocok dengan pengaturan
waktu pelaksanaan shalat lima waktu.
4.
Membasuh wajah
Membasuh wajah termasuk rukun wudhu. Sebagaiman yang
Rasulullah kerjakan, dalam sebuah hadist beliau bersabda:
عن حمران ابن أبان رضي الله عنه أن عثمان دعا بوضوء فذكر
صفة وضوء النبي صلى الله عليه و سلم فقال حمران: ثم غسل وحهه ثلاث مرات
“Humran bin
Aban meriwayatkan bahwa Ustman bin Affan meminta air untuk berwudhu, kemudian
Utsman bin Affan mempraktikkan tata cara wudhu yang dilakukan oleh Rasulullah.
Humran berkata, Utsman bin Affan membasuh wajahnya sebanyak tga kali......”
(HR. Bukhari, bab: al-wudhu’ stalastan-stalastan, no: 159) membasuh
wajah sebanyak tiga kali dalam setiap wudhu dan sehari dilakukan lima kali,
akan membuat wajah lebih segar dan bersih dari berbagai bakteri serta kuman
yang menempel.
Mukhtar Salim dalam bukunya “sehat jiwa raga dengan shalat”
(2009: 73) menyebutkan bahwa dengan demikian, umat islam senantiasa
dapat menjaga kebersihan kedua matanya, sehingga terhindar dari penyakit mata,
trakhoma, mata merah, dan berbagai macam penyakit mata lainnya. Membasuh wajah
secara rutin setiap hari dengan menggunakan air dingin dapat menmbah
pengaktifan stimulasi sel pada kulit wajah, sehingga kulit wajah lebih halus,
kuat, elastis dan tidak lembek. Selain dapat menambah energi dan daya semangat
hidup tinggi, wajah terlihat bersinar, dan dapat melawan serta menghilangkan
kerutan-kerutan pada kulit wajah.
5.
Membasuh kedua tangan sampai siku
Sebagaimana yang telah dijelaskan diatas, bahwa tangan
adalah salah satu anggota tubuh yang sering bersinggungan dengan benda lain
yang mengandung bakteri dan kuman. Mukhtar Salim dalam bukunya “sehat jiwa raga
dengan shalat” (2009: 76) menyebutkan hal ini bisa dilihat dari kebiasaan
manusia yang tidak akan mampu melakukan pekerjaan sehari-hari tanpa melibatkan
kedua tangan, khususnya ketika kita harus mengangkat suatu barang atau
alat-alat tertentu. Dengan mengangkat atau memegang sesuatu, kedua kedua tangan
kita sangat rentan terkontaminasi oleh bermacam-macam bakteri. Terkhusus jika
kita sedang istinja’ (bersuci) setelah buang air, bisa dipastikan di
sini berbagai macam kuman serta bakteri berkumpul di bawah kuku dan di antara
jari jemari kedua tangan.
Dengan membasuh tangan sampai siku ketika wudhu –apalagi
lima kali dalam satu hari- dapat menghilangkan berbagi bakteri dan kuman yang
berbahaya bagi tubuh yang jika masuk ke dalam tubuh dapat menimbulkan berbagai
macam penyakit. selain dapat menghilangkan debu dan mikroba, membasuh kedua
tangan sampai siku-siku dapat menghilangkan keringat dari dari permukaan kulit.
Materi-materi berminyak yang dikeluarkan oleh kelenjar kulit juga dapat
dibersihkan melalui kegiatan ini. Biasanya kedua tangan merupakan habitat yang
sangat cocok untuk hidup dan berkembangnya bakteri. (Abu Ammar: 2015, 79 dalam
Yusuf Al-Hajj: t.t,)
6.
Mengusap sebagian kepala
Membasuh sebagian kepala atau rambut dapat membuat otak
lebih jernih dalam berpikir, mempertajam ingatan, mencegah kerontokan rambut
serta bisa terhindar dari penyakit pikun. Hal ini bisa terjadi karena pada area
tersebut terdapat titik-titik yang berhubungan dengan otak dan syaraf manusia.
(http://www.vivamuslim.com/2016/03/ternyata-inilah-tujuh-manfaat-wudhu.html,diakses
pada hari Kamis, 02 Juni 2016, jam:14.50)
7.
Membasuh kedua kaki
sampai mata kaki
Membasuh kaki sampai mata kaki serta menyela-nyela
jari-jemarinya, mampu menghilangkan berbagai kuman dan kotoran yang menempel di
kaki dan sela-sela jari serta dapat terhindar dari berbagai penyakit yang
menyerang kaki. Apalagi jika dilakukan secara rutin setiap hari lima kali
setiap wudhu. Kaki sangat rentan terkena debu dan kotoran saat berjalan baik
memakai alas kaki ataupun tidak.
Mukhtar Salim dalam bukunya “sehat jiwa raga dengan
shalat” (2009: 83) menyebutkan kaki adalah anggota tubuh yang paling dominan
menyangga berat tubuh manusia dan yang paling berpengaruh ketika seseoarang
berjalan atau pun berdiri di atas tanah yang berbeda-beda. Di zaman modern
seperti sekarang ini, kebanyakan manusia memakai sepatu di kedua kakinya dalam
jangka waktu yang relatif lama. Hal ini menyebabkan terlipatnya kulit yang
berada di antara jari-jari kaki sehingga tidak mendapat udara yang cukup. Di
samping itu, seringnya kaki berada dalam sepatu menyebabkan banyaknya kotoran
bercampur keringat akibat pemakaian bermacam-macam kaos kaki. Kotoran yang
bercampur keringat akan menyebabkan berkembangnya berbagai macam kuman yang
membahayakan –terutama pada saat cuaca panas- sehingga manusia akan mudah
terkena infeksi kulit dan bermacam-macam penyakit kulit lainnya seperti tenia[1] dan menyebabkan
bau kaki yang tidak sedap.
Rasulullah telah memberikan contoh yang sempurna kepada
umatnya dalam bersuci dan membersihkan diri dari kotoran, salah satunya adalah
dengan wudhu. Kegiatan wudhu yang paling terakhir adalah membasuh kaki hingga
mata kaki, kegiatan ini ternyata dapat mencega dan menghilangkan berbagai kuman
dan kotoran yang menempel di kaki. Sebagaimana sabda beliau:
كان النبي صلى الله عليه و سلم إذا توضأ دلك بين أصابع
رجليه بخنصره
“Ketika berwudhu, Rasulullah menggosok sela-sela di antara
jari-jemari kedua kakinya dengan menggunakan jari kelingking”,(HR. Abu Daud,
bab: ghaslur rijlain, no: 148) dan (At-Tirmidzi, bab: maa ja’a fi
takhlili ashabi’, no: 40). Ternyata semua hikmah yang terkandung dalam
praktik wudhu ini telah diketahui oleh Rasulullah jauh sebelum dunia
mengenalkan teknologi canggihnya seperti saat ini.
Wallahu a’lam bish-shawaab.
Created by: Binta El_Qudsi
[1]
Tinea adalah penyakit
kulit
yang disebabkan oleh dermatofit, yaitu suatu golongan jamur kulit
yang terdiri atas tiga jenis, Microsporum,
Trichophyton,
dan Epidermophyton.Kelainan
pada kulit ini juga dinamakan ringworn yang berupa bercak-bercak bulat,
berbatas tegas, terdiri atas eritem, di tengah bersisik dan pada tepi dengan
papula kecil, kadang-kadang disertai vesikel kecil yang tertutup keropeng.
0 komentar:
Posting Komentar